REPRODUKSI DAN SIKLUS HIDUP TERIPANG
Kebanyakan teripang bereproduksi dengan mengeluarkan sperma dan ovum ke dalam air laut. Tergantung pada kondisi, satu organisme dapat menghasilkan ribuan gamet. Teripang biasanya dioecious, dengan individu jantan dan betina yang terpisah, tapi beberapa jenis ada yang protandric. Sistem reproduksi terdiri dari satu gonad, yang terdiri dari sekelompok tubulus bermuara ke saluran tunggal yang terbuka pada permukaan atas binatang itu, dekat dengan tentakel.
Setidaknya ada 30 spesies, termasuk teripang dada-merah ( Pseudocnella insolens), membuahi telur mereka secara internal dan kemudian mengambil zigot yang sudah dibuahi dengan salah satu tentakel yang mereka gunakan untuk makan. Telur tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong di tubuh teripang dewasa, di mana ia berkembang dan akhirnya menetas dari kantong sebagai mentimun laut remaja. Beberapa spesies diketahui mengerami anak mereka yang masih muda di dalam rongga tubuh, melahirkan melalui celah kecil pada dinding tubuh di dekat anus.
Dalam semua spesies lain, telur berkembang menjadi sebuah larva yang berenang bebas, biasanya setelah sekitar tiga hari perkembangan. Tahap pertama perkembangan larva dikenal sebagai auricularia, dan panjangnya hanya sekitar 1 milimeter (0,039 inch). Larva ini berenang dengan menggunakan sebuah pita panjang cilia yang membungkus tubuhnya, dan agak menyerupai bipinnaria, larva bintang laut. Dalam perkembangannya, larva berubah menjadi doliolaria, dengan tubuh berbentuk barel dan memiliki tiga sampai lima silia. Tentakel biasanya fitur pertama yang muncul pada teripang dewasa, sebelum kaki tabung biasa.
Post a Comment